Ballet.id di Unlimited Festival, Glasgow

Di awal tahun 2016, pada tanggal 5-6 April 2016, Ballet.id diundang oleh British Council Indonesia untuk hadir dalam acara diskusi dan sharing dengan Jo Verrent – Senior Produser dari Unlimited Festival. Dalam acara ini, peserta datang dari berbagai komunitas dan organisasi. Kita membahas dan berbagi dengan Jo tentang “Mainstreaming Disabled Arts”, bagaimana Indonesia dapat berkembang dalam hal ketersediaan akses dan fasilitas untuk penyandang difable. Melalui seni, kesadaran publik akan keberadaan penyandang difabel ini dapat ditingkatkan.

Perjalanan Ballet.id untuk mengenal lebih jauh mengenai seni difabel tidak berhenti disini. Di bulan Agustus 2016, British Council memberi kesempatan kepada Ballet.id untuk menghadiri Unlimited Festival di Tramway, Glasgow sebagai delegasi dari Indonesia. Sungguh suatu kehormatan besar bagi Ballet.id diberikan kesempatan untuk hadir di Unlimited Festival, acara berskala internasional bagi para penyandang difabel untuk mementaskan karyanya. Ballet.id mengirimkan dua wakilnya, yaitu Belinda Oh dan Mariska Febriyani untuk hadir di acara tersebut di Glasgow.

Ballet.id tiba di Glasgow pada tanggal 14 September 2016 dan festival dimulai tanggal 15 September. Jane Showell - Programme Manager UK-Indonesia Season / perwakilan dari British Council UK menyambut ballet.id di Tramway pada hari pertama festival dan turut menemani Ballet.id selama festival berlangsung hingga 18 September 2016.

Selama 4 hari, dari tanggal 15 hingga 18 September 2016, Ballet.id berkesempatan untuk menyaksikan total 7 pementasan karya seni difabel dan juga hadir dalam festival launch party, networking lunch, diskusi dengan panelis hingga melihat pameran instalasi seni hasil karya seniman difabel.

"Pengalaman yang luar biasa. Acara ini sangat menambah wawasan dan juga pertemanan" - Mariska Febriyani.

Hal yang jarang sekali terlihat di Indonesia adalah bagaimana lingkungan mendukung dan memfasilitasi difabel agar mereka dapat turut serta dalam berbagai kegiatan, bahkan dalam seni pertunjukan.

Foto - Belinda dan Mariska berfoto dengan Marc Brew (koreografer dan artistik direktur dari MarcBrew Company)

Salah satu pertunjukan yang sungguh berkesan adalah pertunjukan tari oleh Marc Brew. Marc mengalami kecelakaan dan sejak saat itu Marc mengandalkan kursi roda untuk berjalan. Tetapi tidak menghentikan Marc untuk tetap berkarya dan menari. Hal yang sungguh sangat jarang ada di Indonesia, difabel tetapi masi tetap menari. Sungguh menginspirasi dan memotivasi “You don’t need to be on your legs to start dancing”. Ya betul, menari bisa dengan cara apapun.

Foto - Kunjungan Mariska dan Belinda di kantor Candoco Dance Company di London

Sangat disayangkan Ballet.id tidak dapat menyaksikan pertunjukan Candoco Dance Company, karena pertunjukan ini diadakan diminggu berikutnya dan Ballet.id sudah harus kembali ke tanah air. Tapi Ballet.id berusaha menghubungi Candoco dan diijinkan berkunjung ke kantor Candoco di London. Sebuah company tari yang sungguh unik dan luar biasa. Berisikan penari-penari difabel dan tidak difabel, namun mereka menari bersama-sama menghasilkan suatu karya tari yang indah. Ballet.id berdiskusi dengan Stine Nelsen – Artistic Co-Director Candoco Dance Company, mengenai program-program pemberdayaan masyarakat melalui seni difabel dan Ballet.id sangat mengharapkan program-program tersebut dapat diterapkan di Indonesia di kemudian hari.